Profil Eko ” Kodok ” Sulistyo : Joki Drag Bike Paling Terkenal Se-Indonesia Raya, Kontraknya Wuuihh..
BalapMotor.com - Siapa
yang tak kenal dengan pembalap Drag Bike yang satu ini, kalau ga kenal
kebangeten banget. Eko ” Kodok ” Sulistyo pembalap asal kota Semarang
Jawa Tengah ini namanya emang sangat terkenal apalagi buat para penggila
balap lurus. Pembalap yang lahir pada tangal 3 Maret 1986 ini memang
sengada lawan kalau buat di arena drag bike. Disetiap event yang
diikutinya pasti namanya terpampang di 5 besar hasil lomba.
Dari joki drag bike untuk sampai saat
ini Eko sudah bisa memiliki 2 unit mobil pribadi, rumah tinggal dan
tentu saja mencukupi keluarganya dong.Tahun 2013 ini Eko Sulistyo
bergabung dengan tim Abirawa untuk turun di event Drag Bikenya Trendy ,
Kejurnas dan juga event-event gedhe lainya. Dan kontraknya akan
diperpanjang untuk tahun depan dengan nilai kontrak yang wuuih.. 125
Juta per tahun, setara pembalap papan atas Motoprix bro.
Selain ikutan di event itu, Eko Sulstyo
juga dibebasin buat ikutan balapan di event-event kecil, dan bebas
ngebesut motor dari tim mana aja. Tentu saja pendapatanya bakalan
mantap, mengingat sangat jarang sekali dia tidak naik podium di kelas
yang diikutinya. Belum lagi pendapatan yang di dapat dari start money,
jadi selain dapat dari angpau jawara, buat yang mau motornya dibesuk Eko
Kodok juga harus ada start moneynya. 400 ribu per kelas bro, ada yang
minat???? Namun itu belum tentu pasti dinaikinya, harus lihat motornya
urai joki nyangsetiap event bisa turun sampai puluhan kelas ini. Jadi
berapa yah pendapatanya, hehe.
Eko Sulistyo mengawali kariernya di adu
kebut trek lempeng sejak tahun 2001, saat itu dia masih berseragam
sekolah menengah pertama. Pertama turun dia balap di trek lempeng dia
langsung dapat naik podium. Sejak itulah nama dia perlahan mulai naik
dan terus naik sampai dengan seperti sekarang ini. Di awal kariernya dia
banyak diajari oleh beberapa dragster senior, salah satunya adalah
Rovino Sanjaya, dan sekarang ini banyak juga sebenarnya para joki muda
yang mendapatkan pengarahan darinya, “Namun hanya pengarahan biasa bukan
murid” tandasanya.
Saat ditanya tentang kenapa ga bikin
sekolahan balap Drag, eh dia jawabnya belum kepikiran. ” Sulit buat
mendidik kalau memang belum punya bakat mas, belum lagi seorang joki
drag bike juga harus mempunyai bentuk tubuh yang ideal, kalau buat
mendidik joki cewe malah kayaknya bisa lebih mudah diarahkan.” urainya
saat ditemui di Kosgoro’57 VSC Drag Bike di alun-alun Wates DIY.
Di sepanjang kariernya juga ga selalu
mulus seperti aspal sirkuit drag bike, dia juga pernah mengalami sesuatu
yang sempat bikin dia absen 1,5 tahun dari dunia balap drag. Di 2002
saat mengikuti drag bike di Tawang Mas, Semarang, Suami dari Anindya
Pramestiani dan bapak dari Astrela Norin Nathania ini menabrak dan
terlindas truk gandeng saat dia mencoba kuda pacunya di luar trek. Saat
itu dia terluka sangat parah dan sampai 1,5 tahun baru bisa turun balap
lagi. ” Parah sekali mas, pokonya parah. Sempat trauma sih, tapi itu
dulu, sekarang sudah biasa saja ” Ujar Eko sambil menunjukan bekas luka
dan jahitanya di perut dan kakinya.
Dibalik
semua itu sekarang dia menjadi joki drag yang jadi patokan para
dragster lainya, timnya selalu jadi patokan. Bahkan best tim di arena
kebut lurus 201 M catatan waktunya untuk saat ini belum bisa dikalahkan.
Membesut KTM 250cc 2 tak milik Abirawa dia mampu menorehkan catatan
waktu 6,7 detik di event Trendy Senayan awal tahun 2013 ini.
Tidak cuma balap drag bike saja, dia
juga pernah sesekali ikutan balap road race loh, di tahun 2006 kakak
kandung dari mendiang Stevanus Nawier yang meninggal beberapa waktu lalu
ini pernah mengikuti road race di Magelang. “Saat itu tidak sengaja
ikutan, mau ikut balap di Papua tapi acaranya dipending trus dtawarin
ikutan road race oleh mekanik, siapa takut!!. Tidak juara sih, namun
start dari posisi ke-16 dan finish di posisi ke-14.” Ujar Kodok sambil
bilang kalau dia juga berani ngerebahin kuda besi sampai dengkulnya
sentuh aspal. Salut deh, pokoknya kamu bisa jadi inspirator para anak
muda agar bisa menyalurkan bakatnya di ajang resmi, bukan di jalanan
umum. Luvo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar